2.11.2012

ceritaku tentang Berdoa Rosario setiap hari

Saat pertama kali aku mulai giat berdoa Rosario sendiri tidak dapat ku bayangkan. Aku mengenal diriku, karena aku tidak disiplin, aku tidak mau menyalahkan siapapun atau apapun mengenainya. Aku mulai berdoa rosario, karena inisiatif ku sendiri. Aku pada awalnya berpikir: “apa yang bisa aku perbuat untuk bisa membuat diriku lebih disiplin?” tersiat dalam pikiranku untuk berdoa rosario. Karena menurut anggapanku, dengan berdoa rosario aku tidak perlu keras pada diriku, aku hanya perlu berdoa rosario setiap hari, dan sekalipun ada bolong-bolongnya, tidak mengapa. Tidak seperti doa novena yang (dalam pemahamanku) haruslah benar-benar bisa membuat waktu pada jam-jam khusus setiap harinya selama 9 hari berturut-turut. Ya, untuk hal sepele ini saja (atau sepertinya sepele menurut kamu) sangat sulit untuk ku terapkan. Tapi tidak dengan doa rosario, tidak ada ketentuan atau keharusan untuk berdoa setiap hari berturut-turut tanpa putus, dan pada jam yang telah ditentukan.

Tapi sedari dulu aku selalu berpikir, berdoa rosario membosankan, maka itu lah satu-satunya tantanganku, selain daripada mendisiplinkan diriku untuk berdoa rosario setiap harinya. Untungnya jam-jam ku berdoa tidak perlu ku tentukan. Aku bebas berdoa rosario pada jam berapa dalam hari itu. Selain untuk mendisiplinkan diriku, aku juga penasaran dengan apa manfaat dari berdoa rosario setiap hari ku? Itu pun menjadi dorongan bagiku, untuk melihat hasil dari berdoa rosario setiap hari. Terlepas dari kuasa spiritualnya, terlepas dari pengetahuan dan sumber-sumber terpercaya, aku yakin berdoa rosario setiap hari akan membawa kebaikan bagiku, seperti halnya orang yang tidak percaya aku pun memulai berdoa rosario setiap hari.

Pada masa-masa awal, aku senang dengan ritual ku ini. Aku perlahan-lahan dapat membuktikan bahwa diriku bisa konsisten, ternyata dengan cara ini aku mulai bisa mendisiplinkan diriku. Tentu ada saja hari dimana aku tidak berdoa, tapi ingatan atau desakan dari diriku untuk menepati komitmenku membuat aku mau berusaha melaksanakan doa rosario setiap hari. Sekali lagi aku ingatkan, ini hanya demi mendisiplinkan diriku, aku tidak berdoa rosario untuk mau dekat dengan Tuhan. Aku bandingkan diriku dengan teman-teman muslim ku yang sedari kecil sudah taat sholat lima kali sehari, mereka yang solat satu kali sehari pun sudah menjadi motivasi bagiku, karena bagiku untuk mau melakukan ritual harian pada jam tertentu setiap harinya sangatlah sulit.

Seiring berjalannya waktu, aku menemukan diriku mulai merasa dekat dengan Doa & Tuhan. Akupun mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan doa rosario. Banyak hal yang ku temukan. Aku menemukan 15 janji Bunda Maria bagi mereka yang taat berdoa rosario, video-video berkaitan dengan doa rosario, orang-orang yang menganjurkan doa rosario (termasuk para Paus, Santo-Santa, Organisasi, awam, dll), aku menemukan manfaat psikis, pskologis, dan spirtual saat berdoa rosario (karena dikatakan berdoa rosario memiliki ritme dan konsentrasi sehingga disebut juga sebagai doa meditasi.) Hingga akhirnya aku menemukan diriku sungguh-sungguh benar mengandalkan Tuhan, dalam doaku, keputusanku dan dalam perbuatanku.

Aku menyadari pun aku masih sering lalai, aku lemah terhadap cobaan dan godaan, masih banyak kekuranganku yang menghambat diriku untuk hidup dalam kepenuhan yang aku dambakan. Tapi aku yakin, seperti dalam 15 janji Bunda Maria, dikatakan bahwa “ ...Rosario akan menghancurkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan memenaklukkan kesesatan.. “ aku hanya berharap, saat sifat burukku hancur, kemudian digantikan dengan tumbuhnya sifat/karakter juara dalam diriku. hehe

Kejadian nyata, aku sendiri pun bingung ketika aku dihadapkan dengan “kesialan” aku tidak merasa resah, ketika aku melihat ketidakharmonisan aku merasa resah. Memang tidak selalu demikian, tapi aku dapat merasakan diriku berubah, cara pandang hidupku mulai berubah.

Saat berdoa rosario, dengan sendirinya doa-doaku beralih dari doa-doa petisi (doa yang meminta hal khusus) menjadi doa yang mengharapkan kebaikan (sesuatu yang bersifat surgawi, seperti kerendahan hati, ketekunan, cinta, percaya, dll), walau di saat yang sulit dalam hidupku pun. Aku beralih, saat dulu aku berdoa tanpa ketertarikan akan misteri-misteri rosario, menjadi terhanyut dalam kekhusukan doaku dengan misteri-misteri rosario, aku bahkan pernah tenggelam dalam doa rosario semua 4 Misteri dan menemukan diriku tergugah dengan “perjalanan” doa ku itu. Dan seiring waktu berjalan doa rosario menjadi senjataku melawan dunia.

Yang aku harapkan pada diriku saat ini, adalah agar aku tetap berpegang pada disiplin berdoa rosario ku. Saat “kesialan” menghadang itu biasa, tapi pada saat aku senang? Aku sukses? Aku terlarut dengandunia ini?? Aku ingin tetap menemukan dirku sedang berdoa rosario.

Tidak ada komentar: